KabarReal.com, Makassar – DPP Forsima PAI Se-Indonesia ikut angkat bicara terkait kasus penutupan TPQ di kota Makassar yang mengakibatkan puluhan santri tidak bisa melanjutkan pendidikannya di tempat tersebut.
DPP Forsima melalui Wakil Ketua Umum DPP Forum Silaturahmi Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (DPP Forsima PAI Se-Indonesia), Muhammad Egi Maulana, mengkritik keras penutupan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di Makassar yang dilakukan dengan membangun pagar tembok, menyusul klaim kepemilikan lahan oleh pihak swasta “TPQ bukan sekadar tempat belajar membaca Al-Qur’an, tetapi juga ruang pembinaan moral dan spiritual anak-anak. Penutupan ini jelas berdampak negatif terhadap perkembangan karakter mereka,” tegas Egi.
Ia menilai bahwa tindakan tersebut mencerminkan kurangnya keberpihakan terhadap pendidikan agama dan bisa melukai rasa keadilan masyarakat. “Menutup ruang belajar anak-anak untuk mengenal Al-Qur’an bertentangan dengan semangat kasih sayang dan tanggung jawab moral terhadap generasi penerus,” tambahnya.
Egi, Selaku Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forum Silaturahmi Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Se-Indonesia mengimbau agar pemerintah segera turun tangan, menjaga hak masyarakat, dan mencari solusi yang adil. Ia menekankan bahwa persoalan lahan seharusnya tidak diselesaikan dengan cara-cara yang merugikan anak-anak dan masa depan pendidikan umat.
“Kita akan pantau terus kasus ini, jika tidak ada perubahan signifikan makan akan turut turun di lapangan bersama aliansi yang mengawal kasus ini, tutupnya.
