KabarReal. Com, Bone — Sebuah video yang sempat viral di media sosial sejak Selasa siang lalu memperlihatkan dua pemuda tengah menagih seorang nasabah di area Masjid Raya Masago, Kabupaten Bone. Aksi tersebut menuai banyak reaksi dan kecaman dari masyarakat, terutama warga Desa Masago, karena dinilai tidak mencerminkan etika penagihan yang semestinya. Kejadian itu diketahui terjadi di wilayah Desa Masago, Minggu (26/10/2025).
Dalam video tersebut tampak kedua pemuda itu melakukan penagihan sambil memancing nasabah melakukan gerakan yang tidak diinginkan. Mereka juga menggunakan kata-kata kasar yang dianggap keluar dari Standar Operasional Prosedur (SOP) koperasi.
Menurut keterangan salah seorang warga setempat yang enggan disebut namanya, kedua pemuda itu berinisial AR dan IN, diketahui merupakan karyawan Koperasi Berkah Mandiri Abidzar.
“Betul, mereka sering datang ke sini menagih karena ada beberapa nasabah di sekitar Masago. Biasanya mereka singgah di tempat pencucian mobil untuk istirahat, tapi cara menagihnya tidak pernah seperti di video itu. Makanya kami heran kenapa bisa sampai seperti itu,” ujarnya.
Viralnya video tersebut membuat warga Masago geram. Mereka menilai tindakan itu telah mencoreng nama baik desa dan mempermalukan masyarakat setempat, terlebih karena yang diperlakukan demikian merupakan salah satu tokoh masyarakat.
“Ini sangat mencederai nama baik Desa Masago. Apalagi mereka sempat menyebut-nyebut soal Patimpeng tanpa tahu sejarah hubungan baik antara Masago dan Patimpeng yang saling menghargai. Kami benar-benar tersinggung dan tidak bisa mentolerir tindakan seperti ini,” tutur salah satu tokoh masyarakat Masago.
Warga juga mendesak pihak koperasi untuk bertanggung jawab atas tindakan kedua karyawannya tersebut. Mereka menilai apa yang dilakukan sudah melanggar aturan, termasuk tindakan merekam dan memviralkan proses penagihan.
“Kami mengutuk keras tindakan oknum koperasi itu. Perbuatan mereka bisa dikategorikan sebagai pelanggaran UU ITE karena mengandung unsur pencemaran nama baik, sekaligus merusak citra Desa Masago. Kami minta mereka meminta maaf kepada korban, kepada pemerintah desa, dan juga mengembalikan nama baik Masago,” tegasnya.
Sebagai bentuk solidaritas, warga Desa Masago menyatakan dukungan penuh kepada korban untuk menempuh jalur hukum, agar para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.











