KabarReal. Com, Jakarta — Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas insiden keracunan yang menimpa ratusan siswa setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sabtu (27/9/2025)
Dalam konferensi pers di Jakarta, Nanik tidak kuasa menahan tangis saat mengungkapkan rasa sedih sekaligus penyesalan mendalam atas peristiwa tersebut.
“Dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN dan seluruh Satuan Pelaksana Program Gizi di Indonesia. Sebagai seorang ibu, melihat anak-anak sakit hingga harus digotong ke puskesmas adalah duka yang berat,” ujarnya dengan suara bergetar.
Sejumlah daerah sebelumnya melaporkan kasus dugaan keracunan massal akibat konsumsi MBG. Di Kabupaten Bandung Barat, lebih dari 1.300 siswa diduga mengalami gejala keracunan. Kasus serupa juga terjadi di Ketapang, Kalimantan Barat, dengan dugaan kandungan merkuri pada lauk yang disajikan.
Nanik mengakui adanya kelalaian dalam pengawasan program MBG. Ia menyebut sekitar 80 persen penyebab kasus berasal dari standar operasional prosedur (SOP) yang tidak dijalankan secara konsisten.
“Kesalahan terbesar ada pada kami yang kurang mengawasi. Satu anak sakit saja menjadi tanggung jawab kami. Kami berkomitmen memperbaiki agar hal ini tidak terulang,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, BGN akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG, memperkuat sistem pengawasan, serta memperketat uji mutu bahan pangan. Selain itu, BGN juga berkoordinasi dengan Bareskrim Polri yang kini tengah menyelidiki dapur-dapur penyedia MBG di berbagai daerah.
Sebelum menutup konferensi pers, Nanik berjanji untuk menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran berharga. “Kami tidak ingin ada satu pun anak bangsa menjadi korban. Ini adalah komitmen kami untuk memperbaiki program agar lebih aman dan bermanfaat bagi seluruh siswa Indonesia,” katanya.











